ELITE BIROKRASI

Sumber: KITLV Leiden University

Essai yang ditulis oleh penulis ini akan membahas tentang hubungan pemerintah kolonial Belanda dengan para elite lokal, pada masa pemerintahan kolonial khususnya yang berada di Pulau Jawa pada abad ke-19 terdapat sebuah hubungan antara Priayi pribumi dengan Bupati dan juga pemerintahan Hindia-Belanda yang menggambarkan bahwa keduanya memiliki hubungan yang rekat dan dapat dianalogikan seperti guru kepada muridnya dalam hal spiritual atau keagamaan. Dalam pembahasan kali ini terdapat dua istilah yang perlu digaris bawahi yaitu BB (Binnenlandsch Bestuur) dan Inlandsch Bestuur untuk pengertian dari kedua istilah tersebut tentulah berbeda. Binnenlandsch Bestuur lebih ke arah pejabat Eropa yang meliputi Gubernur dan para residen, sedangkan Inlandsch Bestuur mengarah ke pejabat lokal pribumi seperti Bupati maupun Pangreh Praja.

Sistem karesidenan yang diterapkan oleh Hindia-Belanda pada masa itu yang sangat khas dan nyentrik yaitu peran Bupati yang notabene memperoleh kedudukan melalui garis keturunan. Sehingga hal inilah yang menyebabkan Binnenlandsch Bestuur untuk memperkuat posisinya melalui pemimpin pribumi sebagaimana yang telah digambarkan melalui film ‘Max haveelar’ yang mengisahkan kehormatan terhadap Bupati oleh rakyat pribumi beserta keuntungan yang didapatkan pihak kolonial. Kedatangan Snouck yang berperan sebagai penasihat pemerintah Hindia-Belanda mulai merubah pemikiran kolot yang cenderung tradisional menjadi gaya kebarat-baratan. Hal ini ditujukan kepada priayi agar dalam hidupnya mendapatkan sebuah perubahan atau kemajuan di dalam kehidupannya yang semula hanya menuruti dan mengabdi kepada mereka yang tingkat jabatannya tinggi menjadi orang berpendidikan dan lebih independen.

Sistem pemerintahan Hindia-Belanda mengalami perkembangan karena banyaknya pemimpin lokal pribumi dengan lapang dada mau menerima banyaknya tekanan dan berbagai lika-liku dalam tata aturan oleh pihak kolonial. Tujuan tersebut supaya mengarah menuju birokrasi lebih baik untuk menghasilkan para elite pribumi yang kokoh serta mengadakan kedudukan hegemoni yang dikontrol oleh pemerintah kolonial. Birokrasi ini juga membutuhkan adanya partisipan aktif maupun pasif dari pihak bumiputera dan harus dilakukannya kolaborasi dengan orang Eropa.

 

Penulis:

Retha Herdian Putri - 180732640530

 

Komentar