ARSITEKTUR ROMAWI DI BENTENG PENDEM NGAWI
Benteng Van Den Bosch atau dikenal sebagai benteng pendem merupakan bangunan kuno dan klasik yang memiliki nilai sejarah tersendiri pada zaman kolonial Belanda. Tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi oleh rombongan sekeluarga terutama bagi kalangan terpelajar untuk mengetahui bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Benteng pendem tidak hanya semata-mata menyuguhkan bangunan ber-arsitektur mirip Colosseum Roma di luar negeri. Ada juga museum kecil yang menceritakan terkait dengan bangunan tersebut seperti adanya perang Diponegoro pada tahun 1825 melalui foto dan penjelasan yang dipajang di dinding, Hal ini juga berguna sebagai sarana edukasi bagi pengunjung.
Terkait lokasi pada bangunan tersebut kurang lebih sekitar 1 Km arah timur laut dari kantor pemerintah Kabupaten Ngawi, harga tiket masuk juga sangat murah meriah. Sebelum masuk ke benteng pengunjung akan melihat tempat parkiran yang dikelilingi lahan hijau yang luas terkesan bersih dan sejuk sehingga cocok untuk bersantai maupun istirahat sejenak. Memasuki benteng pendem ini pengunjung akan melihat dan melewati gapura besar sebagai bangunan awal masuk menuju benteng yang bercirikan adanya lonceng besar berwarna hitam dan bertuliskan tahun 1839-1845. Asal-usul nama Van Den Bosch ini diambil dari nama Jenderal Hindia-Belanda sebagai pelopor pendiri awal bangunan tersebut.
Wisata bersejarah ini sangat luas dan dikelilingi bangunan kuno yang sebagian besar mengalami kerusakan karena faktor usia bangunan yang tergerus oleh zaman serta faktor lain yaitu terjadi pengeboman oleh Jepang. Tidak hanya bangunan saja yang ditonjolkan sebagai objek utamanya, pengunjung akan disambut oleh banyaknya burung merpati yang berterbangan dan bertengger di atap bangunan sehingga memunculkan perasaan senang dan gembira. Kelucuan dari burung merpati dari suara dan tingkah lakunya juga bisa pengunjung nikmati saat merpati diberi makan jagung. Wisata ini juga menyediakan makanan merpati yang dijual dengan harga Rp. 3.000.
Nuansa
ini menimbulkan kesempurnaan pada tempat wisata tersebut karena kelelahan yang
dialami pengunjung saat mengelilingi bangunan tersebut menumbulkan rasa lapar
pada perut. Benteng pendem di Ngawi memiliki ukuran panjang 165 meter dan lebar 80 meter yang berdiri di atas lahan seluas 15 hekatar. Selain itu wisata ini juga terdapat kantin yang menyediakan beraneka ragam makanan dan minuman, sehingga tidak perlu cemas saat perut keroncongan. Pengunjung dapat ketempat wisata ini sewaktu-waktu karena tidak ada ketentuan hari tutup, dalam artian buka setiap hari tetapi dibatasi jam buka pukul 08.00 - 17.00. Meskipun tempat ini identik dengan bangunan kuno tetapi masih cocok untuk kalangan remaja menjadikannya sebagai spot berswafoto.
Penulis:
Retha Herdian Putri - 180732640530
Komentar
Posting Komentar